Kucing hitam
mungkin.... mungkin kita hanya meniru(plagiat), seperti kucing(=suka ikan, ikan pasti suka berenang), sementara aku bukanlah dia atau Dia, aku hanyalah 'wong cilik' tidak sama dengan orang pintar (pejabat=orang gedean,'say my mom'=embok) yang identik dengan mereka yang suka memintari, banyak dari mereka yang mengAku berilmu, dapat mendirikan pencakar langit, seperti hendak menembus arsyi, padahal sama saja layaknya kucing juga..., menggaruk tanah menutupi kotorannya sndiri, tetap saja 'telek'............mambu......!!!!
aku juga bukan serdadu 'penjaga' yang begitu kuat menjadi backing, dengan atas nama rakyat, pelindung kehidupan, atau embel-embel lain yang mungkin di bungkus dengan kado warna pink, aku.....hanyalah manusia biasa yang belajar hidup, menghidupi.....anak-anaku...., dan jika seandainya Dia masih berkenan aku akan berjuang membuat kehidupan, meski pahit walaupun datang dan pergi (=kematian) silih berganti, aku lelaki, berkomitmen ‘sahadatein’ berjuang sampai napas membumbung tinggi bersama terbakarkarnya ‘cerutu sialan’ yang menggerogoti paru.
namun aku juga tidak merasa alim, yang akan di tangguhkan keberadaan oleh-Nya, aku hanya akan terbebani penghianatan yang menusuk jantung nusantara, dari saudara-saudara sendiri, dari orang-orang terdekat, seperti pramodya ananta toer dalam bukunya, ‘ken arok-dedes’. Yang akan terus....dan terus berulang di muka bumi, meski warnanya beda juga rupanya berubah, tetaplah ......sama, akhirnya kutipan.....bung karno,’.....perjuangan yang lebih berat dari generasi ku adalah melawan saudaranya sendiri....’, bagian dari tubuhnya
----kucing hitam----
BY A.W
Komentar
Posting Komentar