Catatan kecil
duhai engkau…
kekasih ku, entah dimanakah kini
indra pun telah buram memandang
ketika hujahmu terwakili
sosok wali s’sekalli mewujud insani
untaian partiel-partikel
bersenyawa tanda tanya
keraguan ku
ke-awam-an pada risalah…
‘aku memandang muKesulitan-kesulitanku dalam usaha menemukan kebenaran di antara beragam aliran, juga penjelasan tentang cara dan metode mereka
Keberanianku keluar dari taqlid menuju istibsar
Apa yang kupahami dari Ilmu Kalam
Apa yang kumengerti dari “Aliran Ta’lim” dalam bertaqlid kepada Imam
Apa yang kutentang dari filsafat
Apa yang kusukai dari cara-cara hidup para sufi
Apa yang aku tahu tentang beragam pandangan manusia dan inti kebenarannya
Apa yang membuat aku tidak mau menyebarkan ilmu di Baghdad, padahal siswanya banyak
Apa yang mendorongku untuk kembali pulang ke Nisapur sesudah sekian lama aku tinggalkan’.
begitu pun ia senyendiri
dan kembali lagi bersimponi
di manakah Engkau kini
sampaikah waktu jadi
ketiadaan berarti
berbilang bintang terbit esok hari
sampai wabah pada negeri
Engkau tak lagi mengampuni
ataukah ke-aku-an tak peduli
berani membaca yang tak mengetahui
maafkanlah hilang kendali
lindungilah meniti hati
pada-Mu kembali
ekalaya jadi santri
By a.w
Komentar
Posting Komentar